Navtej Singh Johar v. Union of India

Navtej Singh Johar v. Union of India
PengadilanMahkamah Agung India
Judul lengkap kasusNavtej Singh Johar & Ors. versus Union of India (through Secretary Ministry of Law and Justice)
Diputuskan tanggal6 September 2018
Nomor kasusW. P. (Crl.) No. 76 of 2016
D. No. 14961/2016
Peraturan yang dikutip
Daftar
Majelis Hakim
HakimDipak Misra, CJI; Rohinton Fali Nariman, J.; A.M. Khanwilkar, J; D. Y. Chandrachud, J; dan Indu Malhotra, J
Pendapat
Diputuskan olehDipak Misra, R. F. Nariman, D. Y. Chandrachud, dan Indu Malhotra
MayoritasDipak Misra, diikuti oleh A. M. Khanwilkar
MenyetujuiRohinton Fali Nariman
MenyetujuiD. Y. Chandrachud
MenyetujuiIndu Malhotra

Navtej Singh Johar & Ors. versus Union of India thr. Secretary Ministry of Law and Justice (Navtej Singh Johar, dkk. v. Persatuan India [melalui Kementerian Hukum dan Keadilan]) adalah sebuah kasus penting di Mahkamah Agung India pada tahun 2018 yang melegalkan seluruh aktivitas seks konsensual, atau suka sama suka, antara orang dewasa secara tertutup, termasuk seks homoseksual.[1]

Pemohon mengajukan pengujian terhadap pasal 377 Undang-Undang Hukum Pidana India, pasal dari zaman penjajahan India, yang salah satu isinya melarang perilaku homoseksual serta menyebutnya sebagai "tindakan yang tidak natural". Pada tanggal 6 September 2018, seluruh hakim mahkamah menyatakan bahwa hukum tersebut inkonstitusional dengan melarang aktivitas seksual suka sama suka antara orang dewasa.[2] Sebagian isi lainnya dari pasal 377 mengenai aktivitas seksual terhadap anak di bawah umur dan persetubuhan paksa seperti pemerkosaan dan persetubuhan dengan hewan tetap berlaku.[3]

  1. ^ Navtej Singh Johar & Ors. v. Union of India thr. Secretary Ministry of Law and Justice, , W. P. (Crl.) No. 76 of 2016 . “21. CONCLUSION i. In view of the aforesaid findings, it is declared that insofar as Section 377 criminalises consensual sexual acts of adults (i.e. persons above the age of 18 years who are competent to consent) in private, is violative of Articles 14, 15, 19, and 21 of the Constitution. It is, however, clarified that such consent must be free consent, which is completely voluntary in nature, and devoid of any duress or coercion.”
  2. ^ Safi, M. (2018-09-06). "Campaigners celebrate as India decriminalises homosexuality". The Guardian. Diakses tanggal 2018-09-07. 
  3. ^ Pundir, Pallavi. ""I Am What I Am. Take Me as I Am"". Vice News. Diakses tanggal 2018-09-06. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search